Teori Komunikasi- Pandemic COVID-19
Situasi Pandemic COVID-19
Menurut saya, sebagai mahasiswa/i untuk menghadapi masa-masa pandemic seperti saat ini yaitu dengan cara bersikap tenang namun tetap waspada dan mengikuti instruksi dari pemerintah guna mencegah penyebarluasan wabah virus COVID-19. tapi tidak hanya itu, mengingat sejak virus corona yang menjangkit negara China dan sebagian besar negara-negara didunia termasuk Indonesia, tidak sedikit oknum yang memanfaatkan keadaan dengan menyebarkan berita palsu (hoax), salah satu diantaranya adalah pemberitaan tentang penyakit tersebut bisa menyebar lewat handphone xiaomi, bagi masyarakat yang percaya akan semakin was-was kepada setiap orang yang menggunakan handphone tersebut. Nah, maka disinilah sesungguhnya peran kami (mahasiswa/i) sebagai kaum terpelajar dengan tidak mudah tergiring oleh opini yang beredar di media sosial dan tidak mudah percaya pada informasi yang sedang diperbincangkan di masyarakat, sebab seharusnya mahasiswa/i memiliki sikap kritis dalam melihat setiap persoalan yang terjadi di sekelilingnya. Tidak boleh apatis atau menerima apa adanya tanpa menganalisis atau menelaah terlebih dahulu setiap berita yang dikonsumsi karena sudah menjadi kewajiban besar kami sebagai mahasiswa/i dalam membawa masyarakat menuju perubahan kearah yang lebih baik dalam menjaga kenyamanan masyarakat terkait maraknya hoax virus tersebut. Rujukan
Saya tidak heran dengan keadaan ini karena mengingat sikap masyarakat Indonesia yang dari awal sudah meremeh temehkan masalah ini sejak hari pertama virus merebak, bahkan ada yang menjadikan virus ini sebagai bahan candaaan, mungkin karena sifat takabur tersebutlah yang menyebabkan keadaannya semakin darurat. terlepas dari semua itu, yang bikin kaget, sudah dimasa pandemic begini, masih banyak orang yang tetap ngeyel dan tidak mengikuti intruksi dari pemerintah dengan tetap nongkrong dan berpergian tanpa tujuan, bukannya mempersiapkan diri untuk menghadapi musibah ini. jujur saya miris melihatnya, karena ternyata masih banyak warga Indonesia yang terlalu apatis padahal untuk kesehatan diri sendiri dan keluarganya. oleh karena itu saya berfikir untuk membuat sebuah program #DirumahAja dengan membuat himbauan tentang pencegahan COVID-19 dan menyumbangkan beberapa Hand Sanitizer juga Masker kepada masyarakat yang mayoritas pengetahuan soal virus COVID-19nya masih minim.
COVID-19 atau coronavirus yang mewabah saat ini telah memukul banyak sektor kehidupan. Mulai dari kesehatan, ekonomi, bahkan mental masyarakat sehingga terjadi pergeseran sosial kultur yang signifikan. oleh karena itu masyarakat jadi serba panik, situasi tersebut termasuk kedalam Teori Metode Jarum Hipodermik karena keparnoan masyarakat terjadi dilihat dari penyebabnya berasal dari informasi yang diberikan terus menerus oleh media tentang COVID-19, namun sayangnya informasi yang muncul rata-rata tentang kematian atau bertambahnya jumlah korban COVID-19 dan informasi negatif lainnya yang jelas membuat masyarakat menjadi semakin panik.
COVID-19 atau coronavirus yang mewabah saat ini telah memukul banyak sektor kehidupan. Mulai dari kesehatan, ekonomi, bahkan mental masyarakat sehingga terjadi pergeseran sosial kultur yang signifikan. oleh karena itu masyarakat jadi serba panik, situasi tersebut termasuk kedalam Teori Metode Jarum Hipodermik karena keparnoan masyarakat terjadi dilihat dari penyebabnya berasal dari informasi yang diberikan terus menerus oleh media tentang COVID-19, namun sayangnya informasi yang muncul rata-rata tentang kematian atau bertambahnya jumlah korban COVID-19 dan informasi negatif lainnya yang jelas membuat masyarakat menjadi semakin panik.
(Dilla Myseila/ 21928065)
Komentar
Posting Komentar